Mengapa Kita Berbisnis?

Noor Adn
3 min readApr 4, 2021
Photo by Luke van Zyl on Unsplash

Telah kita ketahui bersama bahwa kita dalam bermuamalah harus berdasarkan pada syariat agama Islam, terlebih jika kita berbisnis dalam ruang lingkup Islam. Tentunya kita harus lebih teliti dan lebih bisa memahami etika-etika serta rambu-rambu syariat agar selamat dunia akhirat. Berikut ini adalah keterkaitan bisnis Islam dengan Qur’an dan Sunnah.

1. Berbisnis sebagai sarana ibadah

Beribadah kepada Allah adalah tujuan manusia diciptakan, sebagaimana firman Allah dalam Quran surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Berbisnis juga merupakan ibadah jika kita memang niatkan untuk ibadah, dan memang seharusnya begitu. Karena segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits yang artinya: “Setiap amal sesuai dengan niatnya” (HR Bukhari).

Dengan kita berbisnis, maka kita berarti menggunakan waktu kita untuk mengurusi kehidupan kita di dunia. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al Qashshash: 77).

2. Perintah untuk bekerja mencari penghidupan (maisyah)

Manusia di muka bumi ini tidak lepas dengan yang namanya rezeki Allah. Rezeki ada tiga, yaitu rezeki yang telah dijamin Allah, rezeki halal, dan rezeki haram. Rezeki halal adalah rezeki yang didapatkan dengan cara-cara halal, dan usaha untuk mencapatkan rezeki tersebut bernilai pahala disisi Allah.

Begitupun sebaliknya untuk rezeki haram. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya: “Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).” (QS. Naba’: 11). Dengan bekerja mencari penghidupan yang halal, mencari rezeki yang halal, berarti kita mendapatkan pahala yang baik pula.

Bagi seorang laki-laki yang sudah menikah, mencari maisyah (penghidupan) adalah suatu kewajiban. Karena dia telah diberikan amanah untuk menafkahi keluarganya.

3. Berbisnis sebagai sarana berdakwah

Dengan berbisnis, kita juga mendapatkan peluang untuk berdakwah. Sebagaimana kita diperintahkan untuk berdakwah yaitu dalam surat An-Nahl ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”.

Selain itu kita akan mendapatkan pahala dari orang yang mengerjakan amalan / mendapatkan kebaikan tesebut. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim no 1893 yang artinya “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakanya”.

4. Berbisnis sebagai sarana untuk memahami agama Islam

Berbisnis memanglah cukup mudah, namun berbisnis dengan memegang syari’at terkadang butuh pemahaman lebih dalam, sebab orientasi kita bukan di dunia saja, namun akan kita bawa sampai ke akhirat. Dengan berbisnis kita jadi mempelajari tentang apa-apa yang diperbolehkan dan yang dilarang. Seperti kita diperbolehkan untuk melakukan transaksi jual beli dan dilarang untuk menerapkan / menjalankan riba. Allah berfirman yang artinya: “Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Q.S Al-Baqarah: 275).

Khalifah Umar bin Khattab radhiallahu anhu juga pernah mengeluarkan perintah yang artinya: “Jangan berjualan di pasar ini para pedagang yang tidak mengerti dien (muamalat)”. Hal tersebut mengingatkan kita bahwa penting sekali memahami agama Islam dalam menjalankan sebuah bisnis, tak terkeucali dalam bisnis Islam, namun sudah sepatutnya kita meng-implementasikan atau menerapkan syariat Islam dalam seluruh aspek hidup kita ini.

5. Berbisnis berarti membantu sesama manusia

Dengan kita menjalankan sebuah bisnis, terutama yang bergerak untuk kemaslahatan umat, maka secara langsung maupun tidak langsung, kita telah membantu sesama manusia dengan cara memberikan manfaat kepada manusia yang lainya. Kita diperintahkan Allah untuk tolong-menolong ke sesama manusia, sebagaimana yang telah Allah jelaskan pada surat Al-Maidah ayat 2, yang artinya: “Tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.”.

Jika kita memiliki rekan atau partner bisnis, berarti kita telah membantu pihak tersebut dalam memenuhi urusan-urusan mereka. Dengan begitu, jika kita adalah seorang muslim, maka mendapatkan pahala yang besar dan tiada putus-putusnya, sebagaimana firman Allah pada surat Al-Maidah ayat 9 yang artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” Serta firman Allah dalam surat At-Tin ayat 6 yang artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya”.

Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat, semoga kita dapat senantiasa memperbaharui motivasi kita dalam berbisnis, serta bisnis-bisnis kita yang kita pegang/miliki mendapatkan keberkahan dari Allah. Niatkan bisnis untuk mencari ridha Allah, luruskan niat, pahami cara kerja Sunnatullah. Demikian, apabila ada kesalahan, mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya. Baarakallahu fiikum. :)

--

--